Selamat Datang Di Weblog http://delphiscript.blogspot.com, Mari Kita Belajar Bersama Tentang Blogging, dan Internet Marketing
"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan" [Q.S Luqman : 6]

Kontroversi Ayat-Ayat Cinta The Movie & Novel

Bulan2 terakhir ini Novel & Film ayat-ayat cinta menjadi buah bibir yang hangat untuk dibicarakan disana-sini!. Banyak yang merespon positif namun tidak sedikit pula yang merespon negatif. Hal itu wajar, karena di negara demokrasi ini siapapun bebas berpendapat dan bebas pula berekspresi.

Saya sendiri sebenarnya punya pendapat tentang novel maupun film tersebut, namun saya tidak mau ikut2tan berpolemik atau mengungkap terlalu banyak apa yang menjadi pandangan saya, karena saya rasa itu bukanlah hal yang penting untuk dibicarakan disini.

Saya disini hanya ingin sedikit meluruskan apa yang menurut saya adalah kurang tepat dilakukan oleh para “kritikus2 sastra” yang bermunculan akhir2 ini baik itu di media masa baik koran maupun elektronik termasuk juga yang menulisnya di blog.

Pertama,

Jika kita ingin menanggapi sesuatu hal hendaknya atau etikanya kita tahu betul akan apa yang sebenarnya terjadi, bukan hanya dari “katanya si A, si B”. Dalam hal ini berarti minimal kita pernah membaca novel maupun menonton film ayat-ayat cinta sebelum mengomentari atau berpolemik terhadapnya. Tidak sedikit orang yang telah berpolemik banyak namun sebenarnya dia belum pernah membaca atau menonton film tersebut. Bukankah ini fitnah, oh tidak sejahat itu, tapi itu jelas tidak obyektif dan tidak adil.

Kedua,

Sumber2 lain (media massa, internet, dll) tentang ayat2 cinta seharusnya menjadi hal sekunder dan bukan primer untuk memulai berpolemik, sehingga tidak asal ikut2an. Jadi hendaknya sumber lain itu menjadi semacam refererensi yang mungkin akan dijadikan penguat dari polemik Anda.

Ketiga,
Obyektif hendaklah tetap dijunjung tinggi dalam melakukan polemik terhadap sesuatu, jangan terus larut dalam opini publik yang belum tentu tepat. Artinya kita harus bersikap adil dalamm hal ini.

Keempat,
Hendaknya kita harus bersikap arif dan bijaksana serta berhati2 alias tidak tergesa2 dalam menyimpulkan sesuatu, agar Anda tidak menyesali apa yang Anda utarakan tersebut dikemudian hari namun bukan itu tujuan utamanya, tujuan utamanya adalah agar polemik Anda tersebut tepat dan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Kelima,
Kapasitas Anda harus jelas, maksud saya dalam hal ini Anda sebagai apa?, sebagai agamawan, seniman, penikmat seni, pejabat atau yang lain. Karena apapun itu dalam pandangan atau kacamata yang berbeda maka kesimpulan yang diambil pun bisa berbeda.

Keenam
Suatu karya seni dibuat untuk dinikmati. Apapun polemik kita, seharusnya tetap harus berpedoman bahwa semua itu bukan untuk menjatuhkan, namun untuk membangun karena bagaimanapun juga hal ini merupakan hal dari setiap orang untuk berekspresi, selama masih dalam batas2 yang tidak melanggar kebebasan orang lain bukankah hal itu tidak jadi masalah?.

Demikian dulu mudah2an bermanfaat.





Artikel yang berhubungan..