

Read more....
Salam Sejahtera, Owner Weblog HAFID MUKHLASIN Owner sarung anak
Posted by Hafid Mukhlasin, S.Kom at 4/07/2013
Under jual sarung anak |
Posted by Hafid Mukhlasin, S.Kom at 2/17/2010
“Dan diantara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Juga dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mau berpikir.” (Ar Ruum 21)
"Dialah yang menciptakan engkau dari diri yang satu, dan dari- padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepada- nya." (Al A'raf 189)
“Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang engkau senangi dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki.“ (An Nisa' 3)
“Dunia itu perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita (isteri) yang shalihah.” (HR. Muslim)dan sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
“Di antara kesenangan dunia yang membuatku senang ialah; wanita dan wewangian. Dan dijadikan kecintaanku ada di dalam shalat.” (HR. Nasa'i, Ahmad dan Hakim dengan sanad sahih)
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu serta orang-orang yang layak (untuk menikah, kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki maupun hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (An Nuur 32)
“Dan orang-orang yang belum mampu untuk melaksanakan pernikahan, maka hendaklah mereka menjaga kesucian diri sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. “ (An Nuur 33)
“Ada tiga golongan yang pasti ditolong oleh Allah 'azzawajalla atas mereka yaitu Al mukaatab (seorang budak yang ingin memerdekakan diri dengan cara bekerja keras) untuk melunasi hutangnya, orang yang menikah demi menjaga diri dari perbuatan maksiat dan para pejuang di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah)
“Jika seorang hamba menikah, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya. Oleh karena itu, bertaqwalah kepada Allah untuk menyempurnakan sebagian yang lainnya” (HR. Baihaqi dengan sanad hasan)
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian memiliki kemampuan untuk menikah, maka menikahlah. Karena sesungguhnya hal itu dapat mencegah pandangan mata kalian dan menjaga kehormatan kalian. Sedang bagi siapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, dan puasa itu adalah perisai baginya.” (HR. Bukhari, Muslim)
“Apabila seseorang yang agama dan akhlaknya baik melamar kepadamu, maka hendaknya kamu nikahkan ia dengan anakmu. Jika kamu tidak melaksanakannya, niscaya akan menjadi fitnah di muka bumi dan bencana yang meluas.” (HR. Tirmidzi dengan sanad sahih)
“Tidak sah pernikahan kecuali dengan adanya wali” (HR. Imam yang lima kecuali Nasa’i).
“Aku bertanya kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasulullah, ibuku (seorang musyrik) datang kepadaku mengharap bakti dariku. Apakah aku harus berbakti kepadanya? Rasulullah saw. bersabda: Ya. “ (Shahih Muslim No.1670)
Seseorang datang menghadap Nabi saw. memohon izin untuk ikut berperang. Nabi saw. bertanya: Apakah kedua orang tuamu masih hidup? Orang itu menjawab: Ya. Nabi saw. bersabda: Maka kepada keduanyalah kamu berperang (dengan berbakti kepada mereka). (Shahih Muslim No.4623)
“Dan sembahlah Allah serta jangan menyekutukan sesuatu denganNya. Juga berbuat baiklah kepada kedua orang tua … “(Q.S An-Nisa': 36)
"Dan Kami berwasiat kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtuanya." (al-Ankabut: 8)
"Dan Tuhanmu telah menentukan supaya engkau semua jangan menyembah melainkan Dia dan supaya engkau semua berbuat baik kepada kedua orangtua. Dan kalau salah seorang di antara keduanya atau keduanya ada di sisimu sampai usia tua, maka janganlah engkau berkata kepada keduanya dengan ucapan "cis", dan jangan pula engkau menggertak keduanya, tetapi ucapkanlah kepada keduanya itu ucapan yang mulia - penuh kehormatan.
"Dan turunkanlah sayap kerendahan - maksudnya: Rendahkanlah dirimu - terhadap kedua orangtuamu itu dengan kasih-sayang dan katakanlah: "Ya Tuhanku, kasihanilah kedua orang tuaku itu sebagaimana keduanya mengasihi aku di kala aku masih kecil." (al-lsra': 23-24)
"Tidak akan masuk syurga seseorang yang memutuskan." Sufyan berkata dalam riwayatnya bahawa yang dimaksudkan ialah memutuskan ikatan kekeluargaan. (Muttafaq 'alaih)Tidak takutkah mereka (ikhwan tersebut) dengan hadits ini
Dari Abu Bakrah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidakkah engkau semua suka kalau saya memberitahukan kepadamu semua tentang sebesar-besarnya dosa besar." Kita -yakni para sahabat – berkata: "Baiklah, ya Rasulullah." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Yaitu menyekutukan kepada Allah, berani melawan kedua orang tua," (Muttafaq 'alaih)
"Dosa-dosa besar itu ialah menyekutukan sesuatu dengan Allah melawan - yakni berani - kepada kedua orang tua, membunuh jiwa dan sumpah dusta - yakni palsu." (Riwayat Bukhari)
"Perempuan itu dinikahi karena empat perkara. Yaitu, karena hartanya, keturunannya, kecantikan, dan agamanya, maka nikahilah karena agamanya (jika tidak), niscaya kamu sengsara." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan An Nasa'i)
"Perempuan itu dinikahi karena empat perkara. Yaitu, karena hartanya, keturunannya, kecantikan, dan agamanya, maka nikahilah karena agamanya (jika tidak), niscaya kamu sengsara." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan An Nasa'i)
“Sesungguhnya orang yang termulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.” (Al Hujurat 13)
“Dunia itu perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita (isteri) yang shalihah.” (HR. Muslim)
“Janganlah kamu menikahi seorang wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikannya itu membuatnya hina. Janganlah kamu menikahi seorang wanita karena hartanya, mungkin saja harta itu membuatnya melampaui batas. Akan tetapi nikahilah seorang wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya, adalah lebih utama.” (HR Ibnu Majah).
Under Islam |
Posted by Hafid Mukhlasin, S.Kom at 1/27/2010
Under Ubuntu |
Posted by Hafid Mukhlasin, S.Kom at 1/27/2010
Under Ubuntu |
Posted by Hafid Mukhlasin, S.Kom at 1/27/2010
Setelah error dapat ditangani (dengan cara restart hehehe..), aku terpikir untuk mencari tahu, adakah aplikasi “Task Manager” di Ubuntu, atau harus install add on lagi. Setelah klak klik sana sini, akhirnya aku temukan aplikasi tersebut, namanya System Monitor n nggak beda jauh dengan Task Manager-nya Windows. Aplikasi tersebut dapat diakses melalui menu [ System | Administration | System Monitor ]
Aku belum tahu gimana caranya manggil aplikasi ini via short cut, jadi kalo terjadi hang sewaktu-waktu bisa menggunakannya sebagai jusrus maut sebagaimana di Windows. Ada yang tahu nggak??. Dari aplikasi ini kita juga bisa melihat secara realtime resource komputer yang sedang digunakan, klik aja tab Resources:
Dari data resource tersebut terlihat bahwa dalam kondisi normal resources CPU yang digunakan hanya sekitar 15% (Kompi saya Intel Dual Core 1,86 GHz), Memory yang terpakai sekitar 40% atau 200 MB (RAMku 512 MB) kebetulan saya sedang menjalankan OpenOffice + Macromedia Firework(ketahuan deh masih pakai aplikasi Windows hehe). Yup ini tergolong ringan sekali..
Oh iya, entah karena kompi (baca: laptop) saya jelek (Acer Aspire 4720z) atau karena memang karakteristiknya Ubuntu demikian. Akhirnya saya pribadi menyimpulkan bahwa ada dua karakteristik dari Ubuntu yang harus difahami oleh pengguna baru Ubuntu,
1. Sabar dalam membuka Aplikasi Baru
Mudah-mudahan kesimpulan saya tersebut salah, karena kejadian itu hanya terjadi kadang-kadang saja.
Oh iya, suatu ketika komputer saya hang, sempat kulihat bahwa resource CPU yang digunakan diatas 60% dan terus meningkat, hem.. ternyata penyebabnya adalah aplikasi pemutar audio / music favourit saya yaitu Audacious yang lagi crash, bahkan saya sempat menjustice bahwa aplikasi Audacious adalah aplikasi yang haus memori. Saya tidak ingin menjustice sesuatu dengan membabi-buta, aku coba selidiki lagi ternyata aplikasi ini ringan sekali (CPU 10, Memory 8 MB).. akhirnya aku cabut justiceku tersebut dan aku menduga Audacious waktu itu crash karena mungkin aplikasi tersebut sedang memutar music yang aku simpan di harddisk external, sedangkan file music yang sedang diputar tersebut terdapat error atau susah dibaca :).
Pesanku buat pengguna baru OS Ubuntu, “Jangan mudah menjustice atau menyimpulkan negatif sesuatu yang terjadi pada OS Ubuntu, karena bisa jadi justice Anda salah atau hal itu memang sebuah karakteristik dari OS Ubuntu”. :) Peace.. Lantas apa alasan Anda untuk tidak menggunakan Ubuntu?
Under Ubuntu |