Selamat Datang Di Weblog http://delphiscript.blogspot.com, Mari Kita Belajar Bersama Tentang Blogging, dan Internet Marketing
"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan" [Q.S Luqman : 6]

Review Film Ketika Cinta Bertasbih I

Seperti yang saya sampaikan kemaren bahwa hari ini adalah launcing Film Ketika Bertasbih. Tentu ini sangat ditunggu-tunggu bagi para pecinta film tanah air. Betapa tidak, mulai dari proses seleksi pemeran hingga promosinya dikemas dengan sangat menarik dan membuat orang penasaran dan ingin segera menonton film tersebut.

Sesuai dengan novelnya, Film Ketika Cinta Bertasbih ini juga terdiri dari 2 episode, episode pertama yang diputar hari ini serta episode yang kedua yang entah kapan diputar (atau hari ini juga?? tapi saya tidak tahu).

Pada kesempatan ini, saya akan mencoba mereview Film ketika cinta bertasbih ini menurut pandangan dan kemampuan saya sebagai penonton film tersebut(bukan sebagai pengamat atau praktisi loh).

Okeh.. sebelum saya cerita filmnya, saya ingin cerita saya dulu (numpang tenar hehehe), jadi saya tadi nonton di 21 Blok M Square Lt 5, bersama rekan2 kerja saya. heheh nggak penting yah??? ya udah kalo nggak penting, saya nggak mau cerita lagi... huh..

Ehm setelah saya pikir2, saya berubah pikiran, saya kasihan karena Anda telah bersusah payah membuka halaman ini untuk membaca artikle saya, jadi sebagai balasannya saya akan meneruskan cerita saya.

Okeh.. kebetulan saya belum membaca novelnya, tapi saya tahu dari cerita orang bahwa novel tersebut bagus meski masih kalah bagus dengan novel sebelumnya "Ayat- ayat Cinta". Latar n alur ceritanya berjenis sama dengan AAC namun kualitas penyampaiannya masih lebih berbobot AAC. Intinya dari sisi novel, AAC menang secara head to head dengan KCB.

Okeh.. tadi saya nonton film KCB, saya mencoba sabar menikmati sesuatu yang sebenarnya bukanlah hal yang menyenangkan bagi saya, yah saya tidak suka nonton heheh. Karena alasan bahwa film ini heboh, maka saya akhirnya dengan berat hati memutuskan untuk tertarik menonton pilm ini.

Saya sudah punya tiket (dipesenin temen pada paginya) jadi tidak perlu ngantri tiket (kalopun belum habis) pukul 19:00 saya masuk ke room 4 eh ternyata salah, heheh harusnya room 1, ya maap saya nggak bisa memahami makna tulisan di tiket (maklum, ini kali kedua saya nonton di bioskop). Kebetulan temen2 lain udah pada masuk room, sedangkan aku datang belakangan.

Sebelumnya saya membayangkan bahwa akan banyak akhwat2 yang nonton, tapi ternyata tidaklah demikian, banyak yang nggak berjilbab atau berjilbab gaul yang nonton. Sepertinya saya tidak melihat satupun akhwat disana, entah karena saya terlalu menjaga pandangan saya atau saya tidak mencarinya satu2 hehehe. (Akhwat yang saya maksud disini adalah penyebutan bagi wanita2 jilbaber atau berjilbab lebar, meski saya tidak setuju dengan istilah ini, sebanarnya saya lebih suka jika akhwat bukan untuk kaum yang ekslusif (berjilbab lebar saja), tapi kepada semua wanita, kembalikan kepada asal katanya. saya khawatir exlusivitas ini akan membuat dakwah islam terhambat).

Film ini diawali dengat pertunjukan keindahan panorama mesir (jadi pengen jalan2 kesana heheh mimpi) lalu setelah itu mulai cerita tentang Azzam si pelajar Indonesia yang sedang kuliah di mesir, karena ingin membantu ekonomi keluarganya di Indonesia (Ayahnya baru saja meninggal karena kecelakaan), dia menjadi penjual tempe (padahal dinovelnya menjual bakso juga tapi di filmnya nggak kelihatan heheh).

Setahu saya di novelnya, perjuangan azam dalam mencari nafkah ini menjadi perhatian utama.. terutama digambarakan dengan kerja kerasnya berdagang tersebut. Tapi difilmnya tidak terlihat perjuangan kerasnya, karena kegiatannya bekerja tidak terlalu diekspos di film, jadi mana yang menunjukkan bahwa dia bener2 tabah dalam menghadapi hidupnya yang sedang kesusahan. Hidup azzam menurutku nggak terlihat susah.. banyak temen disekelilingnya yang siap membantunya.. Penggambaran bahwa azzam orang yang suka menolong juga belum cukup kentara.. masih terlihat biasa saja. Penggambaran bahwa azam adalah seorang mahasiswa yang cerdas juga tidak digambarkan secara eksplisit.. Apalagi ditambah, si azzam yang dekat ma anak duta besar sehingga seringkali dapat proyek atau order dari anak duta besar tersebut (eliana) semakin membuat sosok azzam menjadi tidak begitu hebat.

Kegiatan dia belajar dikampus n belajar juga tidak diekspos secara lebih mendalam.. bayangin belajarnya cuman sekali saat mau ujian aja.. hem... Yups menurutku sisi pendidikan kurang diekspose dengan baik oleh film KCB ini.

Di Alur ceritanya terdapat dua kali pengulangan Cinta Segitiga.. jadi terlihat monoton dan terlalu dibuat2.. Lalu dari sisi setting n latar belakang, Film ini terlihat datar, nggak fantastis.. kuno menurut saya (mungkin karena sutradaranya ya yang udah udzur heheh muup!).. n film ini belum bisa memaksimalkan mesir yang sesungguhnya untuk mendongkrak cerita di film ini.. menurutku masih bagus AAC karena meski tidak dimesir tapi berhasil memaksimalkan apa yang ada.

Ada beberapa adegan kocak di film ini.. ehm bumbu yang bagus sih. Ada 2 buah kasus kriminal atau konflik yang menurutku nggak berhasil membuat film ini menjadi lebih seru... yang pertama penggerebekan, dan yang kedua fitnah (pemerkosaan) wanita israel (miss italiano) terhadap Furqon.

Tidak terlalu banyak memainkan perasaan menurutku.. masih kalah dengan AAC yang bener2 menyentuh kalbu hehehe. Kisah kepahlawanannya ada yaitu ketika azzam menolong Anna Alfathunnisa dan temennya, tapi itu tidak terlalu hero menurutku, alias itu hal biasa n nggak fantastis.

Dari sisi syariah emang, film ini lebih diproteksi sepertinya, tapi mungkin karena proteksi itu kurang tepat justeru membuat film ini semakin tidak mengalir dengan baik. Misal saat proses khitbah antara Anna Alfathunnisa dan Furqon.. entah mengapa sepertinya ada yang kurang pas, tapi maaf saya tidak bisa menjelaskannya, intinya apa yang dilakukan Anna terlalu berani baik dalam mengajukan syarat maupun bagaimana dia berbicara di depan majlis yang seharusnya membuat dia malu( ehm mungkin karena dia terpelajar yah?? ).

Ehm ada satu hal yang membuat saya suka, yaitu tentang "Fastabiqul Khoirot" atau berlomba2 dalam kebaikan, film ini membuka mata umat muslim bahwa nikah adalah sebuah kebaikan, sebaiknya kita tidak mempersilahkan temen kita atau saudara sesama muslim kita untuk mendekati atau melamar seorang wanita yang kita juga tertarik padanya, tapi kita harus berlomba2 tentu dengan fair n sesuai dengan aturan yang diajarkan Islam. Namun ingat ketika wanita itu telah di khitbah atau di lamar oleh saudara kita, maka jangan sekali2 kita melamar wanita itu juga, sebelum lamaran itu ditolak atau si saudara kita tadi membatalkan lamarannya

Keluarganya azzam terlihat sebagai keluarga yang sukses, bayangin, azzam adalah seorang pengusaha meski tempe di Mesir dan dekat dengan anak pejabat, serta adiknya Ayatul Husna juga merupakan penulis top. Wah.. ini yang menurut saya kurang realistis.. karena bagaimana si azzam yang penjual tempe itu bisa disukai oleh si Eliana anak dubes tadi kurang begitu diekspose n ini nggak wajar. Lalu mengapa harus Ayatul Husna yang menjadi penulis top.. ini jalan yang terlalu mulus dan hanya menabur mimpi saja. hem..

Jadi aku menilainya film ini tidak sefantantastis promo dan gembar-gembornya. Tetep belum bisa mengalahkan Film AAC. Okeh Film AAC memang tidak sebagus novelnya, tapi KCB aku rasa juga tidak sebagus novelnya dan KCB juga tidak sebagus AAC. Jadi kesimpulannya secara head to head KCB kalah dengan AAC.

Satu lagi.. dalam durasi dua jam ternyata film ini terasa ringan.. yah.. ceritanya.. terlalu sederhana.. alurnya filmnya monoton.. dari awal sampe akhir.. (maaf orang bego' pun akan bisa mengikuti film ini, karena terlalu sederhana menurutku). Kualitas video editingnya juga buruk menurut saya.. hem.. zaman sudah canggih gini kok hasilnya masih kayak gituh terlihat dibuat2.. hem.. yah saya kecewa.. n ragu aku nonton bagian yang kedua.

Gimana dengan review saya? Ada pertanyaan??





Artikel yang berhubungan..